Rock Lee Maple Story

Si Botak Pergi ke Salon

Remote TV gw pegang, gw pencet salah satu tombol paling ujung. TV pun menyala. ku ganti channel-nya, kucari siaran yang asik untuk menghilangkan rasa lelah diriku mencari pekerjaan kesana kemari. memang bukan El Si Di maupun El I Di. hanya sebongkah TV berukuran 12in. tv ini sudah menemaniku selama 12 tahun. semenjak aku pergi dari rumah  untuk merantau agar aku mendapat pekerjaan dan bisa menikahi seorang gadis.

sambil nonton, sambil duduk, sambil nyemil, sambil mikirin kemana lagi esok aku harus mencari pekerjaan. jika aku terus memikirkannya aku semakin pusing. dan aku lanjutkan menonton tv. tak terasa, aku ketiduran. tv belum dimatikan. aku pun bangun dan melihat kearah dinding dan mencari jam dinding nya. tetapi tidak ada. aku panik. karena kemarin masih ada. oh dinding oh jam~~.. ternyata kemarin sudah aku pindahkan ke kamar mandi. aku pun mandi dan segera bersiap-siap mencari pekerjaan.

aku melamar kesana kemari. tak ada satu ataupun dua lowongan pekerjaan. hingga aku berjalan entah kemana. yang penting di trotoar. aku lelah, uang tak punya dan akupun duduk disebuah kursi didepan salon. tiba-tiba, keadaan menjadi gaduh dan kacau karena seorang banci keluar dari salon itu sambil melempar wig, bulu mata, sepatu, tas dan aksesoris lainnya kearah pemilik salon. aku pun kabur. tetapi, sang pemilik salon memanggilku. ia meminta tolong padaku untuk membantu dia bekerja disalon. ia dijadikan pegawai salon dan digaji perbulannya. ia bisa mulai bekerja esok.

esok harinya ia mendatangi salon itu. memang salon itu terkenal akan kualitasnya yg bagus. sehingga ramai pengunjung. ketika ia membuka pintu, semua orang menoleh padanya. karena semua heran, ia tidak memiliki rambut, tetapi tetap nekat masuk kesalon. sampai2 salah satu pgawai disana berkata padanya, "eh, botak! lo mau potong rambut, rebounding, atau mau numbuhin rambut ?? hahaha". ia pun hanya diam. karena para pengunjung dan pegawai lainnya juga ikut-ikutan tertawa.

tak lama, pemilik salon datang dan menghampirinya. ia langsung diberi tugas mengantar barang-barang kebutuhan salon dari seorang distributor kosmetik dan perlengkapan salon di luar kota. ia pun bekerja dengan baik. tak pernah mengecewakan pemilik salon. ia pun memiliki banyak uang tetapi ia tidak membuang-buang uang itu. uang itu ia kirim ke orang tuanya di kampung. SI BOTAK sangat berterimakasih pada pemilik salon itu.."Lon, terimaksih yaa..hehehe"